SISTEM RESIRKULASI IKAN MAS (Cyprinus carpio)

Kamis, 15 Maret 2018



Untuk menjaga kualitas air kolam mas tetap baik banyak cara yang dapat dilakukan, salah satunya adalah system resirkulasi. System resirkulasi merupakan dalam budidaya perairan yang memanfaatkan seefisian mungkin dengan cara nemutarnya dari satu kolam ke kolam yang lain dengan sedemikian rupa untuk tetap menjaga kualitasnya. Apabila kualitas air dalam proses budidaya sangatlah baik, maka kultivan yang kita budidayakan akan merasa nyaman dan dapat tumbuh dengan cepat. Kualitas air yang baik dan sesuai dengan kebutuhan hidup kultivan merupakan cara mendasar dalam menjaga kelulushidupan dan pertumbuhan kultivan. Oleh karena itu kita harus memenuhi syarat dalam mekanisme resirkulasi kultivan yang kita budidayakan.
Sistem resirkulasi ada dua jenis yakni sistem sirkulasi tertutup yang mendaur ulang 100% air dan sistem sirkulasi semi tertutup yang mendaur ulang sebagian air sehingga masih membutuhkan penambahan air dari luar (Sidik, 2002). Sistem kerja dari resirkulasi adalah air dari media pemeliharaan dialirkan melalui pipa pengeluaran air. Sistem resirkulasi mampu mempertahankan kondisi kualitas air pada kisaran optimal Pengolahan limbah pada sistem resirkulasi dapat dilakukan  dengaan filtrasi, filtrasi biologi dan filtrasi kimia. Teknologi ini memiliki efesiensi yang tinggi pada lahan sempit dan ketersediaan air.

System resirkulasi
Air merupakan bahan yang sangat penting bagi kehidupan manusia dan fungsinya bagi kehidupan tidak pernah dapat tergantikan. Bagi manusia air sangat dibutuhkan terutama untuk keperluan minum, perikanan, peternakan, dan pertanian. Persyaratan untuk masing-masing kebutuhan tersebut sangatlah berbeda. Untuk itu, mutu air harus diperhatikan sesuai dengan fungsinya masing-masing. Beberapa faktor dapat mempengaruhi mutu air, maka kita perlu mengetahui beberapa parameter yang dapat dijadikan pedoman untuk mengetahui bahwa air tersebut layak atau tidak layakkah untuk memenuhi berbagai fungsinya (untuk kebutuhan minum, perikanan, peternakan maupun pertanian). Parameter yang dapat digunakan berupa analisis secara fisik maupun kimia. Mempelajari manajemen kualitas air penting untuk mengetahui cara pengelolaan air dalam upaya mempertahankan mutu suatu perairan terutama bagi kehidupan kultivan budidaya. Pengkajian kualitas air untuk menilai kualitas lingkungan sudah banyak dilakukan dan umumnya hanya berdasarkan pengkajian analisis fisika-kimia (pH, oksigen terlarut, kesadahan dan konsentrasi logam, bahan-bahan kimia yang terlarut, nutrient dan bahan organik), sementara aspek biologi (keanekaragaman hayati dan kualitas habitat) (Sukimin, 2007).
Sistem resirkulasi merupakan sistem yang memanfaatkan kembali air yang sudah digunakan dengan cara memutar air secara terus-menerus melalui perantara sebuah filter atau ke dalam wadah, sehingga sistem ini bersifat hemat air. Oleh karena itu sistem ini merupakan salah satu alternatif model budidaya yang memanfaatkan air secara berulang dan berguna untuk menjaga kualitas air. Recirculation Aquaculture System merupakan teknik budidaya yang menggunakan teknik akuakultur dengan kepadatan tinggi di dalam ruang tertutup (indoor), serta kondisi lingkungan yang terkontrol sehingga mampu meningkatkan produksi ikan pada lahan dan air yang terbatas.

Mekanisme system resirkulasi ikan  lele
Mekanisme resirkulasi yang baik untuk budidaya ikan mas adalah sebagai berikut :



Pipa saluran air keluar langsung terpasang pada bagian cental drain sehingga endapan sisa - sisa metabolisme dapat langsung terbuang dan mengalami proses filtrasi. Desain filter yang tepat haruslah dapat menjebak dan mengendapkan kotoran secara efektif. Secara mendasar penyaringan kotoran adalah dengan ditapis/ disaring secara langsung dengan tekanan ( pressurized ) atau tanpa tekanan. Atau dengan cara melambatkan aliran air sehingga kotoran kehilangan kecepatan sehingga mengendap. Biasanya kombinasi aliran down flow (mengalir kebawah ) dan up flow ( mengalir keatas ) yang tepat cukup efektif mengendapakan kotoran.
Dalam pemilihan komponen system filtrasi harus memperhitungkan kepadatan dan jenis ikan yang dipelihara. Kunci keberhasilan system produksi dengan resirkulasi adalah menggunakan komponen treatment air dengan biaya yang efektive dan efisien. Secara ideal system resirkulasi akan menghilangkan kotoran padat, ammonia, nitrit, CO2, dan meningkatkan kelarutan oksigen ketika air kembali ke dalam kolam.semakin intensive budidaya, semakin sensitive ikan yang dipelihara maka proses yang digunakan semakin lengkap. Setelah melalui proses filtrasi dilanjutkan dengan penyinaran sinar UV. Filter sinar UV merupakan filter tambahan yang berfungsi menghilangkan atau menyaring jasad – jasad renik yang tidak dikehendaki, seperti bakteri parasit, jamur, virus, alga dan pathogen lainnya dengancara menyinari sinar ultra violet berintegrasi tinggi. Sinar ultraviolet mempunyai kemampuan dalam menonaktifkan bakteri, virus dan protozoa tanpa  mempengaruhi komposisi kimia air. Absorpsi terhadap radiasi ultraviolet oleh protein, RNA dan DNA dapat menyebabkan kematian dan mutasi sel. Oleh karena itu, sinar ultraviolet dapat digunakan sebagai disinfektan (Cahyonugroho, 2002). Desinfeksi dapat diartikan sebagai upaya penghilangan atau pemusnahan mikroorganisme patogen yang bersifat selektif sehingga tidak semua mikroorganisme dapat dimusnahkan. Hal ini berbeda dengan sterilisasi, karena desinfeksi tidak digunakan untuk menghilangkan mikroorganisme patogen maupun nonpatogen yang berbentuk spora. Secara umum proses desinfeksi dapat dilakukan secara fisik dan kimiawi.
Keunggulan dari dibuatnya system resirkulasi dalam budidaya ikan adalah:
1. Menghemat dalam penggunaan air dan ruang.
2. Tidak merubah kontur asli tanah.
3. Kestabilan system dari gangguan cuaca dan lingkungan (hewan predator dan hama serta penyakit dan lain – lain).
4. Pengendalian budidaya sepenuhnya pada pembudidaya bukan kepada lingkungan/alam.
5. Menaikkan efisiensi dan produktifitas denga system padat tebar (high density) ikan budidaya.
6. Disamping itu system resirkulasi memiliki keuntungan dapat diintegrasikan dengan budidaya yang lain misalnya budidaya cacing sutra,daphnia,pembuatan pupuk organic,pertanian aquaponik sehingga disebut pertanian terintegrasi (integrated farming system).

DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Y. 2006. Panduan Lengkap Budi Daya Lele Dumbo. Agro Media. Bogor
Indrayana, Reandy, Muh. Yusuf dan Azis Rifai. 2014. Pengaruh Arus Permukaan Terhadap Sebaran Kualitas Air di Perairan Genuk Semarang. Jurnal Osenografi., III (4) : 651 - 659.
Mahyuddin, K. 2008. Panduan Lengkap Agribisnis Lele. Penebar Swadaya. Jakarta.
SNI 01-6484.5-2002. 2002. Ikan Lele Dumbo Bagian 5 Produksi Kelas Pembesaran di Kolam. http://www.perikananbudidaya.dkp.go.id/
Sukimin, S. 2007. Penggunaan Index of Biotic Integrity (IBI) untuk Menilai Kualitas Lingkungan Perairan. J. Tek. Ling., VII (1) : 84 – 90.


0 komentar:

Posting Komentar